Umum mengetahui bahawa tidak lama lagi
akan di adakan Pilhanraya umum. Secara tidak langsungnya akan berlaku lah
perdebatan demi perdebatan untuk memenangkan pihak yang disokong. Bukan
perdebatan secara bermuka yang ingin aku highlightkan di sini. Sekarang ni
zaman I.T bro. Apa barang jumpa2. Komen2 kat Facebook pun boleh dijadikan
tempat untuk masing2 memenangkan pihak yang di sokong.
Kalau kita tengok perdebatan yang
berkaitan dengan politik memang agak panas. Komen tu boleh jadi berjela jela.
Tapi kebiasaannya komen yang berkaitan dengan politik ini akan dipenuhi dengan
emosi tanpa fakta dan hujjah yang ilmiah. Ada sampai ketikanya ada pihak yang
memaki hamun dan mencarut. Aku pernah alaminya. Haish… Macam2.. So untuk itu
aku pun google la adab2 dalam berdebat. So aku jumpa satu artikel yang agak
baik untuk dikongsikan. Kome boleh baca sendiri kat link ni (KLIK) . Aku just
copy n paste je.
Adab
Berdebat dan Dialog.
Debat
dan dialog adalah diskusi antara dua orang atau lebih untuk menyelesaikan
permasalahan atau perselisihan yang timbul. Pada umumnya semua perlakuan dan
acara dalam hidup ini perlu mempunyai etika untuk dipegang sebagai perkara
dasar dalam gerakan kita. Selari dengan itu etika untuk berdebat dan berdialog
perlu diketahui dan dipatuhi supaya tidak terjadi perselisihan dalam
menyelesaikan masalah yang ada. Etika ini perlu kita hormati agar kita dapat menghormati
orang yang kita lawan bicara dan khalayak ramai yang ada. Tidak kurang
pentingnya kita perlu mematuhi etika ini agar orang lain akan menghormati kita
sebagai insan yang profesional, sabar dan rasional.
1. LURUSKAN NIAT; MENCARI
KEREDHAAN ALLAH DAN MEMBELA KEBENARAN.
Inilah adab pertama yang mesti
dipegang dalam diskusi dan dialog yang kita lakukan kerana mencari redha Allah
dan mendapatkan kebenaran. Perdebatan bukan untuk mencari kemenangan atau ingin
dipuji oleh manusia. Hendaklah kita patri dalam lubuk hati bahawa perdebatan
atau dialog adalah menyampaikan kebenaran kepada lawan bicara kita dan khalayak
yang ada. Mencari dan membela kebenaran serta membasmi segala kebathilan.
2.JUJUR
DAN JAUHI KEDUSTAAN
Jujur adalah akhlak yang mulia. Hujah
yang kita lontarkan mestilah benar-benar nyata dan ada kesahihannya. Apabila
kedua belah pihak yang berdialog berpegang dengan landasan yang kuat, maka
dialognya akan lebih membuahkan hasil yang diharapkan. Sebaliknya apabila kita
berdialog tanpa fakta dan ilmu, tidak menguasai isu pokok yang diperselisihkan,
bukan mustahil kebenaran akan dikalahkan oleh kebatilan, karena lemahnya orang
yang menyampaikan kebenaran tersebut.
3.BERDEBAT PADA PERMASALAN
YANG BERMANFAAT
Hendaklah debat yang kita lakukan pada permasalahan yang penting dan mendesak,
bukan pada masalah yang tidak bermanfaat. Sebagai contoh berdebat tentang
apakah yang lebih dahulu diciptakan, telur atau ayam? Semua ini harus
ditinggalkan karena tidak membawa manfaat.
4.MENAHAN DIRI DARI BEREMOSI
4.MENAHAN DIRI DARI BEREMOSI
Perkara ini sering diabaikan oleh orang yang berdialog. Bahkan pada umumnya
kedua belah pihak saling beremosi, baik yang membawa panji kebenaran mahupun
pihak yang satu lagi. Yang benar, hendaklah menampakkan nada kelembutan dalam
berdebat. Menggunakan kalimat yang baik sepanjang debat. Seperti memanggil
lawan bicara dengan panggilan yang sopan.
5.TAMPAKKAN
RASA CINTA DAN PERSAUDARAAN SEBELUM, KETIKA DAN SETELAH BERDEBAT.LEMBUT DAN
SABAR DALAM DIALOG
Hal ini perlu diperhatikan. Hendaklah
kedua pihak yang berdebat saling berlaku lembut dan sabar dalam berdialog.
Tidak tergesa-gesa dalam menyanggah, hingga menjawab tanpa akal dan beremosi
belaka. Perlu sedia mendengar pandangan dan luahan bicara orang yang kita lawan
bicara. Sedia mendengar hujah lawan bicara atau dialog dengan sabar dan tenang.
Jauhi meninggi dan melantangkan suara. Akhiri debat dengan kemesraan dan
semangat persaudaran
6.KEMBALI
KEPADA KEBENARAN.AKHIRI DEBAT APABILA LAWAN BICARA TERUS BERKERAS.
Mengalah dan berundurlah dari arena debat apabila lawan bicara terus berkeras kepala. Berundur bukan bererti kalah. Jika berlanjutan debat yang sebegini akan membawa permusuhan, rasa benci, marah, emosi yang tidak terkendali. Hingga tujuan asal debat atau dialog akan menyempang dan tidak tercapai. Disinilah perlunya pandangan yang tajam dalam menilai lawan bicara. Apabila kita teruskan debat tidak ada manfaatnya, segara tamatkan pembicaraan dan beri nasihat tentang tujuan asal dialog.
Inilah adab berdialog yang harus diketahui sebelum seseorang mencari kebenaran melalui jalan perdebatan atau dialog.
….Habis
dah copy paste….
Sekian
saja untuk kali ini. Aku berharap agar debat2 yang akan terjadi selepas ini di
tunjangi semangat ukhwah islamiyah dan di hindari dari rasa ingin bermegah2
dengan sedikit ilmu yang kita ada. Juga perlu di jaga adab2 yang telah
dinyatakan di atas. Semoga perdebatan kita diserati dengan redha Allah dan
mampu di hitung sebagai ibadah di hadapan Allah kelak.
Wallahualam…
7 comments:
Rasulullah bersabda :
“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.” (HR. Abu Dawud dalam Kitab al-Adab, hadits no 4167. Dihasankan oleh al-Albani dalam as-Shahihah [273] as-Syamilah)
syukran dik...
afwan ^^v
aku suka debate sbb bg aku itu medium utk berkongsi pendpt yg menarik, tp aku benci debate bila ada pihak yg emosi dan langsung tidak amik peduli pendpt org lain...bak kata org kira nak menang ja...bila berdebat dgn org mcm tuh aku lebih redha diam...
Langkah yang bijak Paksu!!
curry 5 shoes
golden goose
offwhite
air force 1
curry 6 shoes
nike vapormax
hermes birkin
yeezys
hermes bags
golden goose outlet
kobe shoes
yeezy shoes
Travis Scott Jordan
jordan 4
yeezy
Post a Comment